Welcome!

To Enable Weather Realtime based on your location , please allow location access.

  • 💗 Ko-Fi
  • Tech Stack

,

NaN°C
Google PlayGitHub
    • Home
    • Category
    • Login
    • Contact
Aikido: Way of Harmony
2022-01-25

Aikido: Way of Harmony

Sejarah

O' Sensei, Morihei Ueshiba (1883-1969) menformulasikan Aikido pada akhir  

tahun 1920 hingga 1930-an . Setelah menguasai banyak seni pertarungan

tradisional, Ueshiba memperkaya dan mengembangkan Aikido dengan

berbagai koryu (seni beladiri/seni pedang lama), selain "basis"-nya Daito

ryu, yang menjadikan sesuatu seni beladiri yang unik.

Morihei Ueshiba sebagai seorang murid merupakan murid yang berbakat

dan mengabdi pada gurunya yaitu Sokaku Takeda.

Sokaku Takeda (武田 惣 角, 10 Oktober 1859 - 25 April 1943) itu sendiri

merupakan dikenal sebagai pendiri sekolah jujutsu yang dikenal sebagai

Daitō-ryu Aiki-jūjutsu.

Sokaku Takeda memberi lisensi kelengkapan ilmunya kepada Morihei Ueshiba dalam bentuk  "Mokuroku".

Dengan lisensi tersebut Morihei Ueshiba mendirikan sekolah pertamanya dengan nama "Ueshiba Ryu  Daito Aiki jutsu" yang kemudian berubah nama menjadi "Aiki Budo" dan akhirnya disempurnakan  dengan nama "Aikido". Dojo pertama Aikido didirikannya di Tokyo dan hingga saat ini masih tetap ada  dan bernama Aikikai Hombu Dojo, sebagai pusat pengembangan Aikido di seluruh dunia.

Ueshiba menginginkan bahwa Aikido tidak hanya sebagai sebuah seni beladiri, tetapi juga memahami  arti dari Aikido itu sendiri yang bersifat damai dan universal.

Seumur hidupnya, Ueshiba dan murid-muridnya telah menyebarkan Aikido dengan cara mendidik dan  menciptakan praktisi beladiri ini di seluruh dunia. Ueshiba meninggal pada tanggal 26 April 1969 karena  penyakit kanker , namun Aikido tetap berkembang pesat setelah kematiannya.

Ai-Ki-Do 

Aikido menekankan harmonisasi dan keselarasan antara energi ki (気)

individu dengan ki alam semesta. Kata "aikido" berasal dari tiga huruf

kanji:

合 - ai - bergabung, menyatukan, menyelaraskan

気 - ki - jiwa, energi kehidupan

道 - dō - jalan, cara

Filosofi dalam terapan

Aikido menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing  lawan.

Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan  kekuatan dengan kekuatan tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan  tanpa ada niat untuk mencederai lawan.

Gaya Aikido

Aikido lebih didasarkan pada latihan penguasaan diri dan kesempurnaan teknik daripada mengandalkan  kekuatan . Teknik-teknik yang digunakan dalam Aikido kebanyakan berupa teknik elakan, kuncian,  lemparan yang tampak sama dengan bantingan.

Keunikan aikido adalah geraknya yang hampir tidak pernah mundur dalam mengatasi berbagai jenis  serangan. Gerakannya cenderung melingkar dibandingkan lurus-lurus. Di dalam konsep gerak inilah kita  akan banyak memahami secara nyata falsafah aikido dalam artian sebenarnya. Banyak orang tertarik  belajar aikido dimulai karena ketertarikannya pada maknanya yang cukup tinggi. Untuk memahami  keunikan pemahamannya terletak pada kesinambungan antara gerakan dan pemikiran itu sendiri .  Sehingga, saran setiap guru aikido kepada mereka yang ingin mengetahui aikido secara cermat adalah  dengan "latihan".

Tidak ada sistem kompetisi atau pertandingan di Aikido . Namun cara yang digunakan Aikido untuk  memasyarakatkan dirinya adalah dengan sistem embukai atau sejenis peragaan dalam seni gerak bela  diri.

Dasar Aikido

Gi atau Keikogi

Ini adalah setelan Seni Bela Diri yang dikenakan saat pelatihan. Pada awal

pelatihan , bisa mengenakan training olahraga dan kaus . Namun, karena

training dapat menjadi rusak, disarankan agar segera membeli Gi. Gi ini terbuat

dari katun fleksibel dan mampu menahan benturan yang terjadi saat pelatihan.

Hakama

Hakama (袴) adalah pakaian luar tradisional Jepang yang dipakai untuk menutupi pinggang sampai mata  kaki.

Sistem tingkatan yang harus dilalui oleh seorang praktisi Aikido  

hampir sama dengan yang digunakan oleh seni beladiri asal Jepang

lainnya, yaitu sistem Kyu (mudansha, tidak memiliki dan) untuk

tingkat dasar dan Shodan (yūdansha, memiliki dan = ahli) untuk

tingkat mahir.

Praktisi yang berada di tingkat kyu 6 sampai kyu 4 menggunakan

tanda berupa sabuk yang berwarna putih, sementara praktisi yang

mencapai tingkatan kyu 3 sampai 1 menggunakan sabuk berwarna

cokelat. Adapula dojo yang menerapkan sabuk kyu 6 sampai 1 tetap berwarna putih. Shodan adalah  tingkatan yang selanjutnya; praktisi yang mencapai tingkatan ini ditandai dengan sabuk yang berwarna  hitam serta aksesoris tambahan berupa celana panjang bernama hakama. Celana seperti ini biasa  dipakai oleh para samurai pada zaman dahulu.

Tingkat 


Warna 

Tipe

Kyu 

Putih 

Mudansha

Shodan 

Hitam 

Yudansha

Comments

Adhimas

UI/UX Designer

View Profile

Latest Post

Stay In Touch

Radkai Tech as a media to provide what's trending in the world of technology, business, lifestyle, and entertainment. We are a team of professionals who are passionate about what we do and are always ready to provide the best content to our readers.

GitHub

Know More

© 2025 Radkai Tech . Made within and Coffee